Follow @ricojco
Jakarta FantastiKpop berlangsung di Istora Senayan pada Sabtu (18/6) malam, hanya berselang dua minggu dari keriaan KIMCHI. Melihat deretan artis yang cukup keren (ada 2Am, Miss A, Kim Hyung Jun, dsb) dan janji promotor bahwa konser akan berlangsung selama empat jam, saya pun berharap konser ini akan menyajikan suguhan K-pop yang bermutu.
Apalagi penonton yang datang diperkirakan akan ramai. Salah satu situs online penjual tiket sempat mengungkapkan, hampir 90 persen tiket terjual. Bahkan disebutkan, penjualan tiket pada hari pertama dan kedua mencapai 2000 tiket.
Namun di hari-H, persis pukul 18.45 WIB, tanda-tanda kejanggalan mulai terlihat. Sisi sebelah kiri panggung terlihat kosong melompong. Lho, wahai penonton, lima belas menit lagi konser akan dimulai tapi kok kalian belum masuk? Apakah stan makan Korea di luar gedung lebih menggiurkan?
Hingga akhir acara selesai, baru ketahuan: gedung yang berkapasitas 6000 orang ini memang hanya terisi setengahnya. Alias, lengang aja deh!
2AM Minus Jinwoon
Mengapa bisa seperti itu ya? Apakah ini akibat karena dua penampil yang batal hadir? Invasi K-pop di Jakarta ini benar-benar tidak pernah lepas dari drama!
Dua minggu sebelum konser digelar, para IAM — julukan penggemar 2AM — memang mulai resah dengan beredarnya kabar si anggota bungsu, Jinwoon, tak akan hadir di Jakarta karena harus berkonsentrasi menggarap album solo. Tetapi waktu itu promotor tidak mengeluarkan pernyataan apa pun.
Apalagi penonton yang datang diperkirakan akan ramai. Salah satu situs online penjual tiket sempat mengungkapkan, hampir 90 persen tiket terjual. Bahkan disebutkan, penjualan tiket pada hari pertama dan kedua mencapai 2000 tiket.
Namun di hari-H, persis pukul 18.45 WIB, tanda-tanda kejanggalan mulai terlihat. Sisi sebelah kiri panggung terlihat kosong melompong. Lho, wahai penonton, lima belas menit lagi konser akan dimulai tapi kok kalian belum masuk? Apakah stan makan Korea di luar gedung lebih menggiurkan?
Hingga akhir acara selesai, baru ketahuan: gedung yang berkapasitas 6000 orang ini memang hanya terisi setengahnya. Alias, lengang aja deh!
2AM Minus Jinwoon
Mengapa bisa seperti itu ya? Apakah ini akibat karena dua penampil yang batal hadir? Invasi K-pop di Jakarta ini benar-benar tidak pernah lepas dari drama!
Dua minggu sebelum konser digelar, para IAM — julukan penggemar 2AM — memang mulai resah dengan beredarnya kabar si anggota bungsu, Jinwoon, tak akan hadir di Jakarta karena harus berkonsentrasi menggarap album solo. Tetapi waktu itu promotor tidak mengeluarkan pernyataan apa pun.
“
Penempatan Miss A di akhir acara membuat keseluruhan acara jadi antiklimaks.”
Hanya sehari sebelum konser, lewat Twiter, pihak promotor memberitakan bahwa 2AM akan tampil tanpa Jinwoon. Selain itu, Lee Hyun pun batal datang. Jika tidak dikorek-korek media saat konferensi pers, promotor mungkin tidak mengeluarkan penjelasan detail mengenai batalnya dua penampil ini.
Kejanggalan kedua terasa ketika Joo menutup penampilannya dengan lagu Whitney Houston “I’m Every Woman”. Lho katanya ini festival musik pop Korea — tapi kok ada lagu Whitney Houston? Apa maksudnya?
Tidak ada yang salah dengan seorang artis menyanyikan lagu idolanya. Tapi mengapa Joo lebih terasa seperti orang yang sedang karaoke dan mencoba mirip Whitney? Tak ada sedikit pun perubahan aransemen.
Jika tujuannya adalah membuktikan kemampuan Joo menjangkau oktaf tinggi, apakah tidak ada lagu pop Korea yang bisa menampilkan tingkat kesulitan seperti lagu “I'm Every Woman”? Bukankah Joo ada di bawah asuhan Jin Young Park — penyanyi sekaligus pencipta lagu hits semua musik artis asuhannya.
Parade Karaoke
Parade karaoke itu dilanjutkan oleh San-E dan grup penutup malam itu, Miss A. Sebagai rapper fasih berbahasa Inggris, San-E sukses berkomunikasi manis dengan penonton. Dia bahkan berani merayu dan minta cium seorang "putri" berjilbab bernama Dila. Penampilannya terasa bersahabat, santai dan lepas.
Tetapi saking lepasnya, pelantun “Love Sick” ini kebablasan menyanyikan tiga lagu Barat (lagi!). Dua lagu BEP yang di-smash-up, “I Got A Feeling” dan “Boom Boom Pow” dan, yang paling parah, pilihan “Like A G6” dari Far East Movement (FM) sebagai encore.
Duh, versi San-E sih jelas-jelas jauh untuk bisa membuat penggemar lagu itu bisa melayang seperti G6! Yang pasti, suguhan itu bukan suguhan K-pop.
Puncak parade karaoke plus copycat (pencontekan) koreografi terjadi ketika Miss A tampil di pengujung acara. Suzy tampil solo dengan lagu Mandy Moore, “Only Hope”. Kenapa dia tidak menyanyikan salah satu lagu berbahasa Korea saja ya?
Min, Fei dan Jia bahkan lebih nekat lagi dengan suguhan peniruan koreografi terbaru Beyonce, “Run The World” dan Lady Gaga, “Poker Face”.
Patah-patah pinggul Fei, yang notabene anggota Miss A yang paling seksi, jelas jauh dari patah-patah Beyonce. Detail tarian ketiga anggota grup ini pun terlihat seperti penampakan hantu jika dilihat dari tribun gara-gara minimnya lampu spot.
Miss A Antiklimaks
Penempatan Miss A di akhir acara membuat keseluruhan acara jadi antiklimaks. Grup ini baru didirikan tahun lalu dan baru mengeluarkan tiga lagu (“Love Alone”, “Breathe” dan “Bad Girl, Good Girl”) jadi mengapa harus tampil terakhir?
Antusiasme pengunjung yang tinggi setelah penampilan Kim Hyung Jun pun langsung turun. Bagaimana tidak, Kim Hyung Jun bisa dibilang adalah penampil paling memikat dari segi presentasi K-pop, penguasaan panggung dan kemampuan komunikasi dengan penonton.
Ketika Miss A tampil, penonton hanya berteriak ketika empat cewek ini menampilkan ciri khas mereka seperti di video klip: aksi akrobatik dan bergulingan di lantai.
Seharusnya yang tampil terakhir adalah 2AM — yang jelas-jelas merupakan alasan para ababil datang ke konser ini. Secara diskografi, Jo Kwon, Chang Min dan Seul Ong punya materi lagu yang lebih banyak.
Harapan untuk dimanja rangkaian musik K-pop pun pupus. Maaf sekali, tetapi festival K-pop kali ini sama sekali tidak fantastis. Jadi, inilah dia satu lagi drama invasi K-pop di Indonesia.